Sebelum memasuki sebuah rumah, suatu
saat Anda akan menemukan sebuah ruangan yang mengantarkan Anda memasuki
ruang utama. Perabotan ruangan ini biasanya terdiri dari tempat duduk
dan meja hias, kabinet, cermin, tempat penyimpan baju luaran, topi, dan
payung. Ruangan ini juga biasa dihiasi dengan lighting, jam
besar, atau lukisan berbingkai pada dindingnya. Itulah foyer, ruang
transisi sebagai tempat menyambut tamu sebelum memasuki ruangan dalam
rumah. Pertanyaannya, mengapa foyer berisi Furniture dan ornamen tipikal seperti itu?
Foyer, Adopsi dari Arsitektur Barat
Ya, foyer memang merupakan konsep
ruangan rumah yang diambil dari arsitektur Barat yang secara geografis
mempunyai musim dingin. Awalnya sebuah foyer didesain di rumah-rumah
besar sebagai pengunci udara atau airlock untuk memisahkan
ruangan yang lebih panas yaitu ruangan tamu, dari arah bagian depan luar
rumah yang merupakan akses hawa dingin dari temperatur luar yang rendah
menyusup ke dalam (untuk memahami aliran udara dalam sebuah rumah Anda
dapat membaca tulisan prinsip Ventilasi Pengatur Sirkulasi Udara Rumah). Foyer sebagai airlock rumah juga berfungsi untuk melindungi rumah dari kontak langsung dari debu dan partikel polutan lainnya masuk ke dalam rumah.
Saat musim dingin, orang akan memakai
baju penghangat luar, topi, dan payung - pada musim salju - sehingga
orang akan melepas dan menyimpan semua itu di foyer sebelum memasuki
rumah. Khusus tamu, disediakan cermin dan kursi duduk untuk untuk berias
dan istirahat sejenak di sana. Ada juga foyer yang didesain dengan
wastafel tambahan untuk menyegarkan diri khususnya bagi tamu rumah.